// //

Penambang Belerang di Wisata Gunung Kawah Ijen

wisata kawah ijen, wisata bromo ijen, ijen tour travel, paket wisata bromo ijen
Gunung kawah ijen selain di kenal keindahan alamnya yang mempesona, juga dikenal dengan tambang belerang yang setiap hari oleh masyarakat sekitar di ambil dan dijadikan sumber pendapatan. Sehingga membuat para wisatawan silih berganti berdatangan untuk menikmati keindahan yang membahana di gunung kawah ijen yang terletak di antara Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi ini. Wisata kawah ijen ini sudah di kenal oleh masyarakat luas di indonesia hingga di penjuru dunia. Salah satu yang menjadi perhatian lebih dari wisatawan adalah para penambang belerang yang masih tradisional baik dari cara penggalian hingga cara pengangkutan. 

Di gunung kawah ijen terdapat sumber belerang yang sangat besar yang keluar dari lobang kawah gunung kawah ijen. Para penambang di kawah ijen, mereka memiliki  mental dan tekat yang tinggi. Meskipun mereka harus memasuki kawasan semburan asap yang sangat buruk untuk kesehatannya, mereka tidak pernah mengeluh atau putus asa. Selain itu, peralatan yang mereka gunakan juga sangat  jauh dari peralatan canggih. Setelah itu, mereka harus mengangkut dengan cara memikul dari dasaran kawah hingga ke tempat penyimpanan yang berjarak sekita 4 km.

Wisata Kawah Ijen sebagai Mata Pencaharian Menambang Belerang

Peralatan yang mereka gunakan dapat di ketegorikan peralatan tradisional, mereka hanya menggunakan batangan besi untuk mematahkan belerang yang sudah mengeras, kemudian mereka angkut dengan menggunakan keranjang yang terbuat dari bambu yang dapat memuat berat mencapai 70 klo hingga 80 klo. Satu hari bisa mereka lakukan dua kali, dari pos tempat melakukan penimbangan mereka rela bolak balik demi mendapatkan pundi pundi rupiah.

Pera penambang belerang di kawah ijen, juga dapat menjadi antusias bagi para wisatawan yang sedang berkunjung di kawah ijen. Di karenakan, mereka seakan-akan melakukan atraksi di suatu tempat terbuka dengan menggunakan keseimbangan yang kuat. Di mana, mereka harus memikul beban yang sangat berat dengan melangkahkan kaki di jalan setapak  yang menjulang tinggi. Itulah kehidupan aktifitas yang di lakukan oleh masyarakat di lereng kawah ijen, juka di bandingkan dengan masyarakat tengger gunung bromo masih jauh berbeda.